Menikmati Gaya dan Orang Belanja di Kota Mode Dunia Milan
Susuri Jalan Milan Fashion Week, Lupa Putari Bull"s Ball
Sabtu, 15 September 2012 – 00:15 WIB
Hingga pada 1970-an, para desainer Milan mulai mengembangkan desain glamor, namun merakyat dengan harga terjangkau. Sementara itu, para desainer Florence masih berkiblat ke Paris, yakni desain-desain baju yang sangat formal dengan harga sangat mahal.
Pelan, tapi pasti Milan mulai ramai didatangi turis asing. Kini kejayaan fashion Milan bisa dilihat di Piazza del Duomo dan empat jalan yang dipenuhi butik papan atas dunia. Yakni, Via Montenapoleone, Via della Spiga, Corso Venezia, dan Via Manzoni.
Selain di Milan, Minggu siang itu kami mengunjungi outlet terbesar di Italia Utara, Serravalle Designer Outlet, yang berada di Serravalle Scrivia, Provinsi Alessandria. Dari terminal subway Milane Centrale kami naik kereta api menuju Stasiun Arquata Scrivia.
Dibutuhkan waktu tiga jam pergi pulang naik kereta dengan harga tiket 16 euro per orang. Ada 180-an gerai di Serravalle Designer Outlet. Yang membuat tempat itu makin menarik adalah harga yang ditawarkan miring. Koleksi tas Furla, misalnya. Tas itu dihargai sekitar tiga perempat dari banderol yang umum di Indonesia. Tak heran, dengan iming-iming itu banyak perempuan (berduit) yang tergiur untuk membeli.
Selain sepak bola, Milan dikenal karena fashion-nya. Bahkan, Milan sering disebut sebagai salah satu ibu kota fashion dunia. Berada di sana selama
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408