Menikmati Hidup

Menikmati Hidup
Menikmati Hidup
Saat cahaya matahari menyorot atap rumah dan perlahan sinarnya melintasi rerumputan, seketika saya menyadari bahwa saya melewatkan sesuatu dan sejenak mendongak.

Saya sendiri kerap memaksa untuk berhenti memikirkan (dan mengkhawatirkan) tentang hal-hal yang tidak bisa saya cegah atau pengaruhi – apakah itu transisi kekuasaan Cina, harga bijih besi di Brazil atau kondisi Partai Demokrat di Indonesia yang semakin lama semakin tumbang.

Ketika saya duduk di pagi hari ditemani nyanyian burung-burung, saya tersadar akan indahnya hidup dan hari-hari yang menyertai harus dinikmati dan disyukuri.

Memang benar, ada hal-hal yang perlu kita lakukan, tetapi ada juga saat dimana saya harus meninggalkan semua alat komunikasi dan gadget, lalu melupakannya sejenak dan kembali merasakan keagungan serta keindahan di sekeliling kita, jika saja kita mau peduli. [***]
Berita Selanjutnya:
Sabah dan Suku Suluk

SETIAP hari, tak henti-hentinya saya selalu menenteng iPad, Blackberry dan setidaknya dua ponsel Nokia yang permukaannya agak babak belur kemanapun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News