Menikmati Ikon-Ikon Kota Brussels, Belgia, di Musim Dingin

Bangga Lihat Manneken Pis Berbusana Adat Lampung

Menikmati Ikon-Ikon Kota Brussels, Belgia, di Musim Dingin
MANNEKEN PIS: Suasana di depan Museum Manneken Pis, dimana wisatawan memadati maskot Kota Brussels yang terletak di kawasan Grand-Place, alun-alun kota tersebut. Foto: Tomy C Gutomo/JAWA POS
Pemkot Brussels kemudian membangun monumen Manneken Pis di perempatan Grand Place, sekitar 300 meter dari The Maison du Roi. Di hari-hari tertentu, menyesuaikan dengan momentumnya atau untuk variasi, Manneken Pis memakai busana khas dari berbagai negara. ''Busana adat Lampung dipakai pada 18-19 Agustus 2008, yang merupakan pakaian ke-809 yang dipakai Manneken Pis,'' kata Jo De Witte.

Menurut Witte, banyak yang terkesan dengan busana adat lampung yang dibalutkan pada patung perunggu tersebut. Sebab, Manneken Pis sebelumnya jarang mengenakan baju dari Asia. Beberapa pakaian Manneken Pis sebelumnya, adalah Sinterklas, Obelix, Mickey Mouse, Laurence of Arabia, dan Donald Duck.

Pemilihan busana adat Lampung, menurut Witte, merupakan masukan dari Kedutaan Besar RI di Brussel. ''Ini kebanggaan bagi WNI yang tinggal di sini,'' kata Miranda Sugito, warga Brussels yang bekerja sebagai staf KBRI.

Saat Jawa Pos berkunjung, Manneken Pis sedang tidak mengenakan busana (dia tak bisa protes, meski musim sedang dingin-dinginnya!). Namun, untuk melihat duplikat Manneken Pis memakai baju adat Lampung, bisa datang ke lantai tiga The Maison du Roi, ruang penyimpanan duplikat Manneken Pis. Ada 900-an Manneken Pis yang disimpan di tempat tersebut.

Brussels, ibu kota Belgia, merupakan surga bagi penikmat karya arsitektur. Bangunan kuno, museum, dan monumen bertebaran di hampir seluruh sudut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News