Menikmati Kerja, Warga Indonesia di Australia Belum Pensiun Meski Usia Sudah 70 Tahun


"Belum akses tunjangan, karena mereka [pemerintah] lihat dari income [pendapatan] juga," kata Sjahrir yang tiba di Australia 46 tahun lalu sebagai seorang mahasiswa.
"Saya enjoy my work [menikmati kerja] dan istri tidak keberatan, karena kalau hari Minggu, waktu saya full [penuh] untuk keluarga."
Fleksibilitas sebagai seorang pemilik bisnis juga menjadi alasan lain mengapa Syahrir tetap mau bekerja selama hampir 40 jam setiap minggunya.
"Artinya saya bisa keluar anytime [kapanpun]. Jadi saya tidak ada beban tidak bisa kemana-mana," tutur pria asal Makassar ini.
"Mungkin kalau saya pegawai orang, saya sudah lama pensiun karena mungkin harus minta izin kalau berlibur. Kalau ini saya merasa tidak ada beban."
Sjahrir mengaku sebagai warga senior, ia sering merasa lelah ketika hendak berangkat kerja. Namun, semangatnya terbukti bisa mengalahkan kondisi alamiah tersebut.
"Saya pergi agak sakit dari rumah, sampai ke butcher [toko daging] kok hilang sakitnya?" tutur Sjahrir sambil tertawa.
Sepuluh hari lagi, Sjahrir Laonggo akan meniup lilin ulang tahunnya ke-70, namun pria Indonesia yang tinggal di Perth, Australia ini sama sekali belum berencana untuk pensiun
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo