Menikmati Laut Mati, Wisata Kesehatan yang Jadi Magnet Jordania
Tempat Balas Dendam Terbaik bagi Yang Tak Bisa Renang
Senin, 07 Maret 2011 – 08:08 WIB
Kapan lagi bisa bermain-main di permukaan air tanpa memakai ban atau harus menahan malu karena berada di kategori kolam balita. Namun, tetap hati-hati, jangan sampai airnya menyentuh mata atau hidung karena berbahaya. "Saya pikir tadi sulit (untuk rebahan). Ternyata tinggal tidur saja he...he," kata Gunter Meir, seorang wisatawan sepuh asal Jerman yang datang bersama sang istri.
Seperti halnya Gunter dan istri yang baru pertama berkunjung, siapa saja yang berniat berwisata atau menikmati khasiat kandungan mineral Laut Merah sebaiknya bergegas. Mumpung keistimewaan tempat yang di kepercayaan Islam erat berkaitan dengan kisah Nabi Luth tersebut belum hilang.
Para pakar selama beberapa tahun terakhir terus mengkhawatirkan kian anjloknya permukaan Laut Mati. Kalau pada 1970, permukaannya tercatat 395 meter di bawah permukaan laut (dpl), pada 2006 sudah berada di level 423 meter dpl. Itu berarti rata-rata turun 1 meter per tahun.
Buntutnya, karakteristik Laut Mati pun terancam. Sebab, permukaan air tanah ikut tergerus infiltrasi air dari luar, terutama dari Sungai Jordan yang bermuara di tempat tersebut. Kadar garamnya pun perlahan berkurang. Padahal, justru di situlah letak keistimewaan Laut Mati.
Mengunjungi Jordania tidaklah lengkap bila belum ke Laut Mati, yang terkenal dengan kadar garam tinggi. Belakangan ini kadar garam di sana terancam
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408