Menikmati Laut Mati, Wisata Kesehatan yang Jadi Magnet Jordania

Tempat Balas Dendam Terbaik bagi Yang Tak Bisa Renang

Menikmati Laut Mati, Wisata Kesehatan yang Jadi Magnet Jordania
Menikmati Laut Mati, Wisata Kesehatan yang Jadi Magnet Jordania

Kapan lagi bisa bermain-main di permukaan air tanpa memakai ban atau harus menahan malu karena berada di kategori kolam balita. Namun, tetap hati-hati, jangan sampai airnya menyentuh mata atau hidung karena berbahaya. "Saya pikir tadi sulit (untuk rebahan). Ternyata tinggal tidur saja he...he," kata Gunter Meir, seorang wisatawan sepuh asal Jerman yang datang bersama sang istri.

 

Seperti halnya Gunter dan istri yang baru pertama berkunjung, siapa saja yang berniat berwisata atau menikmati khasiat kandungan mineral Laut Merah sebaiknya bergegas. Mumpung keistimewaan tempat yang di kepercayaan Islam erat berkaitan dengan kisah Nabi Luth tersebut belum hilang.

Para pakar selama beberapa tahun terakhir terus mengkhawatirkan kian anjloknya permukaan Laut Mati. Kalau pada 1970, permukaannya tercatat 395 meter di bawah permukaan laut (dpl), pada 2006 sudah berada di level 423 meter dpl. Itu berarti rata-rata turun 1 meter per tahun.

Buntutnya, karakteristik Laut Mati pun terancam. Sebab, permukaan air tanah ikut tergerus infiltrasi air dari luar, terutama dari Sungai Jordan yang bermuara di tempat tersebut. Kadar garamnya pun perlahan berkurang. Padahal, justru di situlah letak keistimewaan Laut Mati.

Mengunjungi Jordania tidaklah lengkap bila belum ke Laut Mati, yang terkenal dengan kadar garam tinggi. Belakangan ini kadar garam di sana terancam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News