Menikmati Ojek Birmingham Small Arms di Pematang Siantar

Jadi Motor Khas Sekelas Tunggangan Valentino Rossi

Menikmati Ojek Birmingham Small Arms di Pematang Siantar
Menikmati Ojek Birmingham Small Arms di Pematang Siantar
   

Sembari mengelilingi kota berhawa sejuk itu, dia bercerita tentang awal mula munculnya ojek BSA yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan. Ketika para penjajah minggat dari bumi pertiwi, motor-motor tersebut menjadi tidak bertuan. Berbagai sumber menyebut bahwa motor-motor itu banyak ditinggal di Surabaya dan Jakarta.

   

Seperti diketahui, BSA diproduksi perusahaan yang memasok amunisi dan senjata perang pada 1861, yakni Gunsmiths Grup. Perusahaan itu menjadi produsen motor BSA setelah dibeli Daimler pada 1910. Pemerintah Inggris menyiapkan motor BSA untuk kepentingan angkatan darat dalam Perang Dunia I.

   

Pada 1960-an para pejuang dari Kota Siantar membawa motor gede itu untuk "transmigrasi" dari Jawa ke Sumatera Utara. Tapi, motor-motor itu lalu ditelantarkan begitu saja. Lama tidak dimanfaatkan. Apalagi, banyak onderdil yang sulit dicari di toko-toko suku cadang. Namun, pelan tapi pasti, motor-motor mangkrak itu satu per satu bisa "dihidupkan" kembali.

   

Setelah dikumpulkan, ternyata jumlahnya lebih dari seribu motor di Siantar. Tapi, kini tinggal sekitar 200 unit yang bisa dimanfaatkan untuk ojek di sudut-sudut kota.

Motor gede (moge) umumnya dipakai untuk gaya hidup di perkotaan. Namun, di Pematang Siantar, Sumatera Utara, motor bersilinder 500 cc itu dipakai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News