Menikmati Ojek Birmingham Small Arms di Pematang Siantar
Jadi Motor Khas Sekelas Tunggangan Valentino Rossi
Jumat, 20 April 2012 – 00:02 WIB
Kalau sudah begitu, Putera dan kawan-kawan hanya bisa melongo. Sebab, mereka tidak bisa melarang pemilik BSA menjualnya ke kolektor dan membawanya keluar Kota Siantar. "Sekarang sudah berkurang banyak. Tinggal sekitar 200 motor yang beroperasi di Siantar," paparnya.
Iming-iming harga tinggi sempat menggoda Abdi Pramono, 39. Saat istrinya sakit dan harus opname di rumah sakit, motornya hampir dijual. Apalagi si calon pembeli memberi harga sampai Rp 30 juta dengan kondisi seadanya. "Tapi, transaksi batal karena makelar minta imbalan yang tinggi," ceritanya.
Padahal, bila Abdi bersedia menjual dengan harga Rp 30 juta, untungnya berlipat-lipat. Sebab, dia membeli motor tersebut sepuluh tahun lalu hanya Rp 4 juta. Selain itu, dia tidak ingin ojek BSA yang khas Siantar hilang ditelan masa.
"Nanti tidak ada lagi cerita Indonesia punya ojek 500 cc yang bisa digeber setara motor tunggangan Valentino Rossi di Moto GP," ujar Abdi. (*/c2/ari)
Motor gede (moge) umumnya dipakai untuk gaya hidup di perkotaan. Namun, di Pematang Siantar, Sumatera Utara, motor bersilinder 500 cc itu dipakai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala