Menikmati Pesona Teluk Kiluan di Lampung
jpnn.com - Saya awalnya tidak membayangkan bahwa Lampung memiliki kekayaan laut yang sangat memesona. Seorang teman bercerita pernah mengunjungi Teluk Kiluan di Lampung Selatan yang amat mengagumkan. Cerita melihat langsung lumba-lumba di habitat aslinya membuat saya tertarik.
Laporan Regina Tiatira, Marketing Communications, Jakarta
Untuk melepas kejenuhan atas Kota Jakarta, pada April 2013, saya dan tiga teman melakukan perjalanan ke Lampung. Destinasi yang dituju adalah Teluk Kiluan. Dari Jakarta, kami memutuskan menggunakan mobil pribadi menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Bakauheni.
Kami berangkat pukul 08.00 dan sejam kemudian sampai di Pelabuhan Merak. Penyeberangan ke Bakauheni selama tiga jam cukup nyaman karena cuaca dan ombak saat itu sedang bersahabat.
Sampai di Lampung, kami menyempatkan mencicipi kuliner khas Lampung. Berbekal GPS, kami menyusuri jalanan menuju Teluk Kiluan. Jalanannya belum mulus. Karena itu, kami memerlukan waktu empat jam untuk tiba di Kiluan.
Ketika kami sampai di Kiluan, waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Kami langsung diantarkan menuju penginapan di seberang pantai dengan mengendarai perahu jungkung, perahu kecil yang hanya muat 4–5 orang.
Esoknya saat bangun dan keluar dari penginapan, saya dibuat terpana oleh pemandangan yang luar biasa indah. Lautan biru dengan ombak yang tenang. Hmm… rasanya tidak sabar untuk segera berenang di laut. Tetapi, pagi itu kami memilih untuk melihat lumba-lumba lebih dulu. Sebab, itulah alasan utama kami berada di sini, yakni bertemu dengan lumba-lumba.
Dengan tetap memakai perahu jungkung, kami berlayar menuju laut lepas untuk menemui lumba-lumba. Setelah sekitar sejam kami diombang-ambing ombak, akhirnya sekelompok lumba-lumba menampakkan diri. Mereka berenang-renang dan melompat menampilkan tarian yang cantik. Wuah... kalau tidak ingat sedang berada di laut lepas, pasti saya sudah menceburkan diri ke air.
Saya awalnya tidak membayangkan bahwa Lampung memiliki kekayaan laut yang sangat memesona. Seorang teman bercerita pernah mengunjungi Teluk Kiluan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang