Menikmati Pesona Teluk Kiluan di Lampung

Aktivitas berlanjut dengan snorkeling di sekitar Pulau Kelapa. Di wilayah Pulau Kelapa, terdapat pula beberapa pondokan untuk menginap dan area kamping.
Kami berkeliling Pulau Kelapa dan menemukan ada bagian pantai yang tidak terdapat pasir di sana, melainkan penuh dengan batu karang. Pemandangannya indah, tetapi jangan sampai lupa mengenakan alas kaki agar tidak tergores batu-batu karang tersebut.
Di balik bukit batu Pulau Kelapa, ada laguna yang kabarnya sangat indah. Rute jalan menuju ke sana cukup terjal sehingga kami harus berhati-hati. Perjuangan itu terbayar setelah kami mencapainya dan merasakan berenang di laguna. Segar dan jernihnya air membikin kami lupa waktu.
Tanpa terasa sore menjelang, kami kembali ke pondokan di Teluk Kiluan. Kami habiskan aktivitas malam dengan bakar ikan. Yeaah! Makan malam di tepi pantai dengan backsound deburan ombak menghasilkan sensasi rasa ikan bakar yang enaknya juara. Setelah itu, kami pun sukses tidur dengan perut kenyang.
Pada hari ketiga di Teluk Kiluan, paginya saya masih menyempatkan untuk berenang dan snorkeling di sekitar pondok. Kemudian, kami menyusuri jalan darat ke Pelabuhan Bakauheuni menuju Merak dan kembali ke Jakarta.
Bila ada waktu lagi, saya mau banget mengulang perjalanan ke Teluk Kiluan. Biaya yang diperlukan tidak menguras kantong. Apalagi sekarang jalan darat menuju ke sana telah diperbaiki. Memanfaatkan weekend pada Jumat–Minggu sudah cukup untuk mengeksplorasi Teluk Kiluan. (nor/c14/nda)
Saya awalnya tidak membayangkan bahwa Lampung memiliki kekayaan laut yang sangat memesona. Seorang teman bercerita pernah mengunjungi Teluk Kiluan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu