Menikmati Sentuhan Teknologi Canggih Kue dan Kloset di Jepang

Makan Ada Urutannya, Duduk di Kloset Ada Musiknya

Menikmati Sentuhan Teknologi Canggih Kue dan Kloset di Jepang
Bentuk kloset di Jepang dengan banyak tombol. Foto : Kurniawan Muhammad/Jawa Pos
 

Belakangan, saya baru tahu bahwa kue segi tiga yang saya makan tersebut disebut onigiri di Jepang. Sebelumnya, saya pernah mendengar nama kue itu. Setahu saya, kue onigiri di Indonesia tidak berbentuk segi tiga dan tidak dibungkus rapat. Umumnya berbentuk bulatan dan setengah terbuka.

 

"Onigiri dengan bentuk segi tiga berbungkus itu baru-baru ini saja dibikin dan diproduksi masal. Si pembuat onigiri dengan bentuk segi tiga berbungkus tersebut saat ini jadi orang kaya karena hasil karyanya semakin digemari dan dia mendapat royalti untuk karyanya itu," jelas Keisuke Nasada, salah seorang pendamping rombongan kami dari Daihatsu Motor Co Ltd.

 

Dari Keisuke pula saya mendapat penjelasan bahwa onigiri dibikin dari beras. "Beras Jepang itu memang mirip ketan kalau di Indonesia," kata Keisuke yang sudah dua tahun ini kerap pulang-pergi Jepang?Indonesia.

 

Untuk membuat onigiri segi tiga itu, lanjut dia, perhitungannya sangat detail. Selain kandungan gizi dan kalorinya dihitung, kemasan bungkusnya dibikin sedemikian rupa hingga kue bisa awet sampai dua hari. Di Indonesia, setahu saya, onigiri tak bisa tahan sampai 24 jam. "Untuk membuka bungkusnya, ada urut-urutannya. Karena itu, diberi nomor 1, 2, dan 3," tutur Keisuke.

Urusan remeh-temeh seperti kue dan kloset, di tangan orang Jepang, dibikin detail dengan sentuhan teknologi canggih. Berikut catatan wartawan Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News