Menikmati Sentuhan Teknologi Canggih Kue dan Kloset di Jepang
Makan Ada Urutannya, Duduk di Kloset Ada Musiknya
Selasa, 06 Desember 2011 – 08:08 WIB
Dia lantas mencontohkan cara membuka onigiri segi tiga itu. Jika prosedur membuka bungkus tak diikuti, rasa lezat dan gurihnya akan hilang. Memang benar, karena angka 1, 2, dan 3 tersebut saya abaikan, saya hanya merasakan bagian beras dan isinya, sedangkan pembungkus kue dari rumput laut yang berwarna hijau tersebut tidak termakan oleh saya.
Karena saya kira merupakan bagian dari bungkus, rumput laut yang dikemas mirip plastik itu pun saya buang. Beruntung, saya masih menyimpan satu kue onigiri lagi. Saya lantas memakan kue itu berdasar urut-urutan nomor.
Ternyata, rasanya memang berbeda dibanding dengan cara makan yang saya lakukan serampangan sebelumnya. Dengan mengikuti urut-urutan nomor, rumput laut yang membungkus beras dan isinya ikut termakan pelan-pelan sampai habis. Rasanya memang lebih gurih dan sedap.
Di Jepang, onigiri segi tiga berbungkus itu dijual 110?130 yen (1 yen setara Rp 110). Bergantung isi di dalamnya. Tersedia bermacam-macam isi, mulai daging sapi, ikan salmon, hingga ikan tuna. Jika onigiri dijual hingga 130 yen, harga telur rebus yang saya makan itu 100 yen (sekitar Rp 11 ribu) per butir.
Urusan remeh-temeh seperti kue dan kloset, di tangan orang Jepang, dibikin detail dengan sentuhan teknologi canggih. Berikut catatan wartawan Jawa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408