Menikmati Shisha di Nobar
Catatan Dani Nur Subagiyo, Johannesburg
Kamis, 01 Juli 2010 – 15:19 WIB
Kebanyakan pengunjung lebih tertarik dengan shisha. Shisha merupakan aktivitas menghirup aroma buah-buahan dan tembakau yang dibakar, lalu uapnya dialirkan melalui pipa atau bejana melalui selang. Kegiatan yang berasal dari Timur Tengah itu diklaim orang yang melakukannya sangat menyenangkan dan bisa menenangkan.
Baca Juga:
"Saya baru mengisap shisha setahun terakhir. Saya paling melakukannya sebulan dua kali saja. Saa takut kecanduan," kata Ali Mirdad, 20, seorang remaja pengunjung nobar yang tengah asyik mengisap shisha.
Satu shisha dibanderol 300 Rand (Rp 360 ribu). Itu belum termasuk aroma buah-buahan yang harganya bervariasi. Paling mahal adalah 100 Rand (Rp 120 ribu) untuk aroma anggur dan kurma. Karena cukup mahal dan beberapa penelitian menganggap lebih berbahaya dari merokok, saya tidak tertarik mencobanya. Begitu pula empat teman wartawan lainnya.
Dari yang saya tahu di internet, sebuah lembaga kesehatan Inggris menyebutkan bahwa satu shisa menghabiskan 10 mg ektrak buah tembakau untuk 30 menit. Itu bisa meningkatkan kadar karbon monoksida 4-5 kali ketimbang merokok. Yang lebih buruk, menghisap shisha sampai 400-450 kali bisa merusak paru-paru dan mengancam nyawa!