Menilik Lawatan Mark Zuckerberg ke Korea Selatan
Bertemu Presiden Kenakan Jas, Berjumpa Pebisnis Pakai Hoodie
Rabu, 19 Juni 2013 – 08:01 WIB
Apa pun gaya yang ditampilkan, Zuckerberg kini mesti terus berpikir keras untuk melipatgandakan pendapatan perusahaannya. Lawatannya ke Korea awal pekan ini adalah salah satu langkahnya. Zuckerberg berusaha meningkatkan penjualan iklan dari perangkat mobile dan menjajaki potensi kemitraan dengan Samsung Electronic Co.
Baca Juga:
Zuckerberg pada April lalu meluncurkan Home, peranti lunak untuk ponsel pintar yang memudahkan akses fitur jejaring sosial seperti foto, pesan, dan update di layar muka ponsel. Samsung dan HTC Corp, perusahaan elektronik yang berbasis di Taiwan, adalah pembuat pertama Home pada handset dengan sistem operasi android.
Lawatan Zuckerberg ke Korea memantik rumor bahwa Facebook yang berencana membuat ponsel pintar akan menggandeng Samsung. Seusai pertemuan dengan Presiden Samsung Shin Jong-kyun, Zuckerberg tak bersedia memberikan komentar kepada wartawan. "Facebook tidak memiliki komentar apa pun di lawatan Zuckerberg," kata Seikyu Hong, perwakilan Facebook di Seoul, seperti dikutip Bloomberg.
Zuckerberg telah berjanji untuk berinvestasi pada produk yang mengompensasi kekecewaan investor akan penurunan saham sejak perdana ditawarkan kepada publik (IPO) setahun silam di Wall Street, sebutan bursa New York. Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat, dan memiliki situs jejaring sosial terpopuler di dunia tersebut tengah mencoba merayu pengguna untuk menghabiskan waktu pada layanan mobile.
SETELAH melantai di Wall Street tahun lalu, tantangan bisnis yang dihadapi Facebook Inc makin besar. Laiknya korporasi publik, mau tidak mau perusahaan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan