Menilik Rekam Jejak Keselamatan Penerbangan Lion Air

Kecelakaan pesawat Lion Air yang diyakini telah menewaskan 189 orang telah menimbulkan pertanyaan tentang rekam jejak maskapai itu yang tidak terlalu mengesankan jika menyangkut keselamatan, dan siapa sosok di belakang perusahaan tersebut.
Terlepas dari popularitasnya di Indonesia, Lion Air memiliki serangkaian insiden keselamatan dan keamanan yang menghiasi sejarah operasinya selama 18 tahun.
Perusahaan induk Lion Air juga memiliki maskapai lain - yang mengoperasikan dua penerbangan sehari antara Australia dan Indonesia.

Siapa pemilik Lion Air?
Maskapai ini adalah bagian dari Grup Lion Air, yang memiliki beberapa maskapai lain, termasuk:
- Wings Air - maskapai penerbangan domestik murah di Indonesia
- Batik Air - maskapai penerbangan domestik dan internasional layanan penuh yang dipasarkan ke penumpang kelas menengah
- Lion Bizjet - menyediakan charter jet pribadi 24-jam
- Malindo Air - berbasis di Malaysia
- Thai Lion Air - berbasis di Thailand
Grup ini juga memiliki bisnis pengiriman barang yang bernama Lion Parcel, dan bisnis perhotelan dengan nama Lion Hotel and Plaza, di Manado, Sulawesi Utara.
CEO Grup Lion, Rusdi Kirana, memulai perusahaan dengan saudaranya Kusnan pada tahun 1999 dengan modal $ 1,2 juta (atau setara Rp 12 miliar).
Sebelum dua bersaudara ini memulai Grup Lion Air, Rusdi memulai karirnya sebagai penjual mesin tik dan kemudian menjadi penjual bahan kue.
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga
- Hal yang Perlu Disiapkan untuk Hadapi Cuaca Buruk, Seperti Siklon Alfred
- Dunia Hari Ini: Bom Bunuh Diri di Pakistan Menewaskan 18 Orang
- Kabar Australia: Hampir 100 Orang Tenggelam Sepanjang Musim Panas