Menilik Rekam Jejak Keselamatan Penerbangan Lion Air

Mantan konsultan penerbangan yang kini menjabat komisaris Nauru Airlines Corporation, Trevor Jensen, mengatakan setiap celah dalam manajemen dan prosedur keselamatan harus diselidiki.
"Ketika Anda melihat sejarahnya, Anda harus mengajukan pertanyaan. Ketika Anda mengalami kegagalan yang konsisten, seperti yang telah kita lihat, pertanyaan-pertanyaan perlu diajukan," kata Jensen.
Pertanyaan tentang pesawat, Boeing 737 MAX 8 yang baru, juga muncul. Pesawat ini diterbangkan untuk pertama kalinya pada 15 Agustus, dan disertifikasi layak terbang oleh maskapai penerbangan itu sebelum penerbangan pada hari Senin (29/10/2018) oleh seorang insinyur yang merupakan spesialis dalam model pesawat Boeing.
CEO Lion Air, Edward Sirait, mengatakan bahwa pesawat itu sempat mengalami masalah lain pada penerbangan sebelumnya dari Bali ke Jakarta, tetapi mengatakan bahwa masalah itu telah "diselesaikan sesuai prosedur".
Mengenai kecelakaan itu, Edward Sirait mengatakan: "Kami juga bingung tentang alasannya, karena itu adalah pesawat baru".
Jensen mengatakan para peneliti pasti akan mengamati sistem data udaranya.
"Kecepatan dan ketinggian Anda membutuhkan tekanan statis dan dinamis. Panel-panel itu ada di sisi pesawat," katanya.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia