Menilik Rekam Jejak Keselamatan Penerbangan Lion Air
Mantan konsultan penerbangan yang kini menjabat komisaris Nauru Airlines Corporation, Trevor Jensen, mengatakan setiap celah dalam manajemen dan prosedur keselamatan harus diselidiki.
"Ketika Anda melihat sejarahnya, Anda harus mengajukan pertanyaan. Ketika Anda mengalami kegagalan yang konsisten, seperti yang telah kita lihat, pertanyaan-pertanyaan perlu diajukan," kata Jensen.
Pertanyaan tentang pesawat, Boeing 737 MAX 8 yang baru, juga muncul. Pesawat ini diterbangkan untuk pertama kalinya pada 15 Agustus, dan disertifikasi layak terbang oleh maskapai penerbangan itu sebelum penerbangan pada hari Senin (29/10/2018) oleh seorang insinyur yang merupakan spesialis dalam model pesawat Boeing.
CEO Lion Air, Edward Sirait, mengatakan bahwa pesawat itu sempat mengalami masalah lain pada penerbangan sebelumnya dari Bali ke Jakarta, tetapi mengatakan bahwa masalah itu telah "diselesaikan sesuai prosedur".
Mengenai kecelakaan itu, Edward Sirait mengatakan: "Kami juga bingung tentang alasannya, karena itu adalah pesawat baru".
Jensen mengatakan para peneliti pasti akan mengamati sistem data udaranya.
"Kecepatan dan ketinggian Anda membutuhkan tekanan statis dan dinamis. Panel-panel itu ada di sisi pesawat," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata