Menilik Sekolah Internasional di Kota Minyak
Sejak TK Diajarkan Men-search Pelajaran di Internet
Senin, 04 Juni 2012 – 11:12 WIB
Di timur Kota Minyak, berdiri juga satu sekolah internasional. AIS Indonesia Balikpapan. Sekolah ini membuka jenjang pendidikan pra sekolah hingga Year 10 (setara kelas 1 SMA). Total saat ini ada 121 pelajar. Selain mengacu pada kurikulum internasional, selebihnya suasana belajar dan mata pelajaran di AIS tak jauh beda dengan sekolah-sekolah Indonesia. Sekolah ini juga mengajarkan matematika, ilmu pengetahuan, sejarah, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan olahraga, seperti di umumnya sekolah Indonesia. Juga ada kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa di antaranya, musik, band, tenis, hingga pelajaran memasak.
Satu lagi perbedaan dengan umumnya sekolah Indonesia, aktivitas belajar di AIS hanya pada Senin hingga Jumat. Juga tahun ajaran yang di mulai pada Januari hingga Desember, beda dengan di Indonesia, yang biasanya dari tengah tahun ke tengah tahun berikutnya. Contohnya, tahun ajaran 2010/2011.
Berada di Indonesia, AIS tak lupa dengan budaya negeri ini. Itu dijelentrehkan dalam pelajaran, selain bahasa Indonesia, ada juga materi tentang budaya Nusantara. Materi budaya diajarkan dua minggu sekali untuk siswa di kelas 3 dan 4. Ada guru khusus tentunya yang mengajarkan ini. Seperti memperkenalkan tentang budaya Indonesia yang beraneka ragam, coraknya, dan hal-hal lainnya. (*/ten/far)
TUMBUHNYA sekolah internasional berbanding lurus dengan tingginya intensitas ekspatriat yang bekerja di perusahaan asing di Balikpapan. Berikut dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan