Menimbang Belt and Road Initiative: Proyek Progresif atau Beban Ekonomi?
Oleh Putri Rakhmadhani Nur Rimbawati*

Dinamika Politik Domestik: Debat dan Ketidakpastian
Dalam lingkup politik domestik, proyek-proyek BRI telah menjadi topik perdebatan yang sengit.
Pemerintah Indonesia, yang terus berusaha meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, memandang BRI sebagai kesempatan berharga. Namun, oposisi politik sering memanfaatkan isu ini untuk menggambarkan risiko potensial dan potensi kerugian yang mungkin terjadi di masa depan.
buku itu sangat relevan dalam konteks ini karena memberikan data empiris dan analisis yang dapat membantu menginformasikan debat publik di Indonesia.
Dengan memahami pengalaman negara-negara lain, baik yang sukses maupun yang gagal, para politisi dan pembuat kebijakan dapat membuat keputusan yang lebih berdasar pada fakta daripada retorika politik.
Selain itu, buku itu juga mengajak pembaca untuk mempertimbangkan aspek transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BRI.
Masalah korupsi dan mismanajemen sering mencuat dalam proyek-proyek besar di Indonesia, dan tanpa upaya yang kuat untuk memastikan praktik tata kelola yang baik, risiko inefisiensi dan kebocoran dana bisa meningkat.
Rekomendasi Kebijakan untuk Indonesia
Ketika Belt and Road Initiative atau BRI yang diinisiasi oleh Tiongkok menjadi sorotan global, banyak perdebatan dan kontroversi mengenai dampak sebenarnya.
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Indonesia Hadir di Sidang CPD Ke-58 di New York, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan