Menimbang Perubahan Struktur Ekonomi Dalam Pemindahan Ibu Kota Negara
Oleh: Alfred Nabal *)
Wacana pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota negara ini perlu menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Pemindahan ibu kota negara akan berdampak pada perubahan struktur ekonomi daerah yang dituju. Perubahan ini memiliki implikasi besar bagi aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Persiapan pemindahan ibu kota dalam rentang waktu lima tahun ke depan diharapkan tidak hanya berorientasi pada aspek pembangunan fisik/infrastruktur daerah ibu kota negara baru, tetapi juga menempatkan pembangunan sumber daya masyarakat setempat sebagai bagian integral.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan sosialisasi, advokasi, dan pelatihan bagi masyarakat di sana agar survive dengan terjadinya perubahan struktur ekonomi yang akan terjadi. Akhirnya, wacana pemindahan ibu kota negara ini tidak perlu melahirkan korban-korban pembangunan, apalagi jika itu adalah masyarakat setempat yang telah hidup sekian lama di atas tanah yang ditempati saat ini.(***)
*) Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Kajian Pengembangan Perkotaan Universitas Indonesia, Ketua Lembaga Kajian Pengurus Pusat PMKRI
Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota negara yang baru akan berubah menjadi daerah perkotaan baru (new urban areas) dan akan diikuti dengan perubahan struktur ekonomi wilayah tersebut di masa mendat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Pratikno Ungkap Alasan Pemerintah Belum Terbitkan Keppres Soal IKN
- Jokowi Klaim Air Melimpah dan Listrik Oke di IKN
- Daerah Sekitar Wilayah IKN Diyakini Bakal Ikut Berkembang
- Pembangunan IKN untuk Kepentingan Nasional, Bangun Kepercayaan Diri Indonesia
- Elektabilitas Jokowi Dikaitkan dengan Pasangan Prabowo-Gibran, Begini