Meninggal di Bali, WN Belanda Minta Dikremasi

jpnn.com, BADUNG - Seorang warga negara (WN) Belanda bernama Herman Ferdinand ditemukan meninggal dunia di tempat tinggalnya, Perumahan Kesambi Raya Blok A1, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Jumat (23/11) pukul 09.30. Pria 78 tahun itu diduga meninggal karena sakit.
Seorang saksi bernama Jeremia Richard (28) mengaku masih berkomunikasi dengan Ferdinand sekitar pukul 07.30. Setelah itu, saksi meninggalkan Ferdinand di kamar.
Sekitar pukul 09.30, saksi kembali ke rumah dan melihat Ferdinand sudah tidak sadarkan diri. Saat itu juga saksi menghubungi Ida Bagus Gunawan (49) dan menyampaikan kondisi Ferdinand.
“Saksi menyampaikan kalau korban tidak bisa dibangunkan lagi," ucap Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta seperti diberitakan Bali Express.
Bagus baru tiba di rumah korban pada pukul 11.30. Namun, Ferdinand sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi.
Sekitar pukul 11.30 kemudian saksi datang ke TKP dan korban sudah meninggal dunia. Menurut keterangan dokter pribadi Ferdinand, almarhum sudah tiga tahun terakhir ini menderita diaberes dan gagal ginjal.
Selain itu, almarhum juga sudah selama sembilan tahun mengidap HIV/AIDS. Saat masih hidup, Ferdinand sempat membuat surat wasiat di notaris agar ketika meninggal dikremasi di Bali.
Sekitar pukul 11.48, jenazah Ferdinand dibawa ke RSU Sanglah. "Hasil identifikasi tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan," Hananta.(bx/afi/yes/JPR)
Seorang warga negara (WN) Belanda bernama Herman Ferdinand ditemukan meninggal dunia di tempat tinggalnya, Perumahan Kesambi, Kerobokan, Kuta Utara, Bali.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Pesawat Airfast Bermasalah saat Pendaratan, Runway Bandara Ngurah Rai Ditutup Sementara
- 3 Residivis Kasus Narkoba di Bali Berulah Lagi
- Pemkab Jembrana Merger Dinas untuk Efisiensi Anggaran Maupun Kinerja
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Soal Wacana Driver Wajib Ber-KTP Bali, Pemda & Pemerintah Pusat Diminta Lakukan Hal ini