Meninggal saat jadi Imam, 2 Hari Lalu Sangat Wangi
Hanya sesekali matanya menatap jenazah yang tertutup kain terbaring di depannya. “Ya, karena sudah waktunya. Dia juga sudah kembali kepada Allah, jadi kita ikhlaskan saja. Saya hanya bisa mendoakan semoga amal ibadahnya diterima. Dan kami yang ditinggalkan mendapat ketabahan,” ucap perempuan berkacamata itu.
Selama hidup bersama dengannya, Jamhuri juga tidak pernah melarang istrinya berkegiatan. Majelis dan kegiatan positif lainnya terus didukung.
Dia juga sebagai pribadi yang penyayang terhadap istri dan keluarga. Tidak banyak tuntutan. “Tidak banyak tidur, ibadahnya rutin hanya salat, ngaji, baca kitab, selawat, itu saja yang saya ketahui. Bila ditunjuk mengisi khotbah, biasanya malamnya menulis khotbah sendiri di dalam kamar, buka kitab,” kenang dia.
Sejak tahun 1984, mereka sudah menetap di Loa Janan. Suaminya selama tinggal sudah dikenal sebagai tokoh agama di daerah tersebut.
Jamhuri merupakan anak tunggal perantau asal Martapura, Banjarmasin. Sebelum menetap bersama istri di Loa Janan, dirinya belajar di Pesantren Darussalam, Martapura. (far/k15)
Jamhuri, Imam Masjid Baitut Tharah, Loa Janan Ilir, Samarinda, Kaltim, mengembuskan napas terakhir saat menjadi imam salat Jumat, kemarin (6/1).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Innalillahi, S Meninggal Tepat di Depan Masjid Al Anwar
- Berita Duka: Pria Ini Meninggal Saat Salat Jumat
- Nawara Meninggal saat Sedang Salat Magrib, Kami Ikut Berbelasungkawa
- Aspani Meninggal Saat Ingin Salat Subuh di Masjid
- Kematian yang Indah, Mereka Meninggal saat Salat
- Berkaus Tulisan Innalillahi, Meninggal di Atas Sajadah