Meningkat, tapi Tak Signifikan
Kamis, 11 Oktober 2018 – 14:34 WIB
jpnn.com - Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jawa Timur menilai, tingkat kunjungan wisatawan ke Jatim bisa dibilang tak menggembirakan. Meski ada peningkatan, namun jumlahnya tidak signifikan.
Bahkan, promosi tersebut didukung pihak maskapai penerbangan. Otomatis masyarakat lebih tertarik untuk membeli paket wisata mancanegara.
Menurut Nanik, tren tersebut sepertinya dibaca pihak-pihak terkait seperti Singapore Tourism, Hongkong Tourism, Malaysia Tourism, India Tourism, sampai Thailand Tourism. "Akhirnya mereka gencar melakukan promo di Jatim," tuturnya.
Nanik mengatakan, pemerintah harus menyikapi kondisi tersebut dengan memberi stimulus di bidang tur. Misalnya, memperbanyak fasilitas dan membangun infrastruktur yang mumpuni untuk akses menuju destinasi pariwisata.
Dia mencontohkan Dishub Jatim yang membuka rute kapal dari Probolinggo ke Madura dan wisata Gili sebagai objek wisata potensial. "Dengan pembukaan rute tersebut, Madura bisa menjadi destinasi wisata baru yang dapat dituju wisawatan setelah tur dari Bromo. Hal seperti itulah yang harus terus dilakukan agar banyak yang tertarik ke Jatim lagi," tuturnya.
Baca Juga:
tren tersebut sepertinya dibaca pihak-pihak terkait seperti Singapore Tourism, Hongkong Tourism, Malaysia Tourism
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor
- Memperkuat Industri Pariwisata Indonesia, DXI 2024 segera Digelar di Jakarta
- Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan
- Traveloka Turut Berperan Mendorong Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan
- Antusiasme Masyarakat Desa Kembangkan Potensi Pariwisata Sangat Tinggi
- Luncurkan Fitur Baru, Bobobox Dukung Industri Pariwisata Bebas Emisi Karbon 2045