Meningkatkan Diagnosis dan Kesadaran Warga, Asa Ren Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Asa Ren, perusahaan biobank digital di Indonesia, menjalin kerja sama membangun biobank digital CdLS pertama dengan Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia, yang mendukung orang tua anak dengan penyandang CdLS.
Penandatanganan kerja sama dihadiri oleh CEO Asa Ren, Aloysius Liang, COO Asa Ren, Antony Subagia, Ketua Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia, Koko Prabu, dan aktivis Arto Biantoro.
"Menyaksikan upaya tim Asa Ren dalam membantu komunitas CdLS membuat saya terpesona. Ketekunan mereka yang tidak goyah menginspirasi saya untuk mengubah arti dari membuat perbedaan," ujar CEO Asa Ren, Aloysius Liang dalam keterangannya, Sabtu (22/7).
Selama ini, tes DNA menjadi solusi dalam membantu masyarakat untuk mengidentifikasi berbagai kondisi dan penyakit tertentu berdasarkan profil genetik.
Tes DNA seringkali digunakan di banyak bidang kedokteran sebagai panduan untuk menemukan pengobatan yang sesuai, mendeteksi mutasi atau variasi DNA.
Asa Ren memanfaatkan teknologi genomic sequencing dan bioinformatikanya untuk membantu mendeteksi seseorang dengan kecenderungan CdLS.
"Melalui kerja sama ini, deteksi dini diharapkan dapat membantu dan memberikan dukungan tambahan bagi keluarga dari anak dengan kondisi CdLS," ujar dia.
Bioinformatika memiliki peran yang krusial dalam mengelola dan menganalisis data biologis yang dihasilkan oleh teknologi, seperti DNA sequencing dan digital biobank.
Asa Ren, perusahaan biobank digital di Indonesia, menjalin kerja sama membangun biobank digital CdLS pertama dengan Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia
- 3 Manfaat Bawang Bombai, Bikin Gula Darah Ambyar
- 4 Manfaat Jahe, Ampuh Obati Berbagai Penyakit Ini
- 4 Khasiat Minum Air Kelapa Hijau Campur Madu, Wanita Pasti Suka
- 8 Manfaat Jus Jeruk, Bikin Jantung Bahagia
- Berat Badan Ambyar dengan Mengonsumsi 10 Jus Ini
- Ayu Aida, Pengusaha dan Penulis Buku yang Mengabdikan Hidup untuk Dukung Palestina