Meningkatkan Produktivitas dengan Tiga Hari Libur dalam Seminggu


Tidak bisa berlaku umum
Kath mengaku jika bisnisnya tidak akan bisa berkembang jika ia mengizinkan staf bekerja empat hari namun kerja empat hari seminggu.
Dia mengatakan perubahan secara struktural memang harus dilakukan oleh pemerintah.
"Terakhir kali kita membuat perubahan serius mengenai jam kerja adalah yang dilakukan Henry Ford 100 tahun lalu," kata Kath
Professor Isabel Metz dari Melbourne Business School mengatakan satu hari libur di tengah pekan mungkin tidak akan cocok bagi semua orang, khususnya yang tidak mau bekerja lebih dari 8 jam sehari.

"Beberapa orang mungkin akan senang dengan waktu istirahat dua jam dalam sehari walau kerja lima hari seminggu," katanya.
"Cara orang bekerja berbeda-beda, ada yang lebih kreatif di malam hari, ada yang di pagi hari dan ada yang suka hari yang lebih pendek."
Semakin banyak pekerja di negara-negara Barat yang meminta agar diperbolehkan kerja empat hari seminggu, dengan sisa satu hari kerja dihabiskan untuk kegiatan yang kreatif, bukan bermalas-malasan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya