Menjadi Pendaki Alpen dengan Kereta Bergerigi
Jumat, 23 Juli 2010 – 12:55 WIB
Di kawasan Pegunungan Alpen, Gunung Jungfrau (berarti perawan dalam bahasa Jerman, Red) memiliki ketinggian 4.158 meter. Lebih tinggi daripada gunung di sebelahnya yang lebih terkenal, Eiger (3.970 meter) atau Monch. Apalagi kalau dibanding Gunung Semeru "tertinggi di Jawa" yang "hanya" 3.676 meter.
Saat musim panas Juni dan Juli seperti sekarang ini, "pendakian" dengan kereta ke Gunung Jungfrau memasuki masa sibuk-sibuknya (peak season). Dalam perjalanan menuju stasiun awal "pendakian", Interlaken Ost, saya bertemu banyak turis dari India. Mereka datang dari berbagai kota seperti Bangalore, New Delhi, dan Hyderabad.
Cara kerja kereta Jungfraubahnen sebetulnya hampir sama dengan kereta yang kini beroperasi di jalur Ambarawa?Bedono, Jateng. Yakni, kereta bergerigi. Harus dibuat bergerigi (ada "rel" tambahan berbentuk gerigi di tengah) karena medan yang dilalui menanjak dan turun tajam.
Menariknya, usia kereta api yang dioperasikan PT Kereta Api itu juga hampir sebaya dengan Jungfraubahnen. Sudah lebih dari seabad.
SISTEM transportasi kereta dan bus di Swiss merupakan salah satu yang terbaik. Tidak hanya melayani jalur antarkota, tapi juga melayani jalur para
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408