Menjaga Aqidah tanpa Pamrih
Yakni, di TPQ Al Kautsar, Desa Pandanrejo. ”Memang, daya tangkap anak-anak di sini (TPQ Musala Miftahul Jannah) lebih lambat,” ujar dia.
Tapi, tetap saja, ada satu hal yang membuat Hasanah sulit berpaling dari TPQ Musala Miftahul Jannah.
”Saya melihat semangat belajar mereka sangat tinggi. Kalau mereka semangat, kami jadi lebih semangat,” kata perempuan yang sudah lebih dari setahun belakangan ini mengajar di TPQ Musala Miftahul Jannah itu.
Sementara itu, pengasuh TPQ Musala Miftahul Jannah Fatkhur Rahman mengungkapkan, TPQ ini memang dibesarkan oleh orang-orang dari luar dusun. Bahkan, dari luar Desa Sukodadi.
Tiap-tiap pengasuh atau pengajar itu sudah memiliki kesibukannya masing-masing. Tak terkecuali Amin–sapaan akrab Fatkhur Rahman.
Selain TPQ Musala Miftahul Jannah, Amin juga mengurus TPQ Masjid Sabilillah Sunanbonang, Desa Sukodadi, serta TPQ di musala Dusun Jamuran, Desa Sukodadi.
”Di TPQ Musala Miftahul Jannah, jadwal saya tiap hari Sabtu,” ujar dia.
Karena itu, dia berharap, suatu saat muncul tenaga pengajar dari Dusun Kebon Kuto. Dia juga membuka pintu lebar-lebar bagi sukarelawan, termasuk dari kalangan perguruan tinggi yang ingin membantu. (muf/c2/abm)
Ini demi menjaga akidah anak-anak agar tidak berpaling ke agama lain di sekitarnya di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi