Menjaga Kondusivitas Suasana Ekonomi
Selasa, 31 Mei 2011 – 09:58 WIB
Menyambung daerah terpencil dengan infrastruktur dan pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas. Implementasinya? Penetapan dua pelabuhan hub internasional sebagai pintu gerbang laut, satu di IBT dan satu di Timur. Juga penetapan dua Bandar udara hub internasional sebagai pintu gerbang udara. Yakni di Kuala Namu di Barat, dan Hasanuddin Airport Timur.
Selama ini, beban logistik terpusat di Pulau Jawa. Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandar Udara Soekarno Hatta sudah over-capacity. Karena itu harus segera di distribusikan secara merata ke pusat-pusat hub internasional. Sayang, dari 25 pelabuhan utama nasional, tak satupun yang memiliki kemampuan sebagai global hub port.
Pemanfaatan ekonomis Selat Malaka dan tiga arus Laut Kepulauan Indonesia juga masih jauh dari optimal. Pelabuhan Batam belum berfungsi maksimal.
Presiden SBY juga mengingatkan lima pengacau yang bisa merusak MP3EI. Pertama, birokrasi pemerintah pusat yang lambat dan tidak sejalan dengan apa yang ingin dicapai. Kedua, jika pemerintah daerah memiliki kepentingan sendiri untuk tidak memperlancar bahkan cenderung menghambat. Ketiga, jika investor dan dunia usaha ingkar janji dan gagal memenuhi komitmen rencananya. Keempat, jika ada sejumlah regulasi yang menghambat tetapi tidak segera diperbaiki. Dan terakhir, jika ada kepentingan serta proses politik tertentu yang tidak sehat.