Menjalani Proses Bayi Tabung, Jessica Iskandar Pilih Teknologi PGT-A

Menjalani Proses Bayi Tabung, Jessica Iskandar Pilih Teknologi PGT-A
Jessica Iskandar bersama suami Vincent Verhaag menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar dari risiko kelainan kromosom. Foto dok. Morula IVF Surabaya

jpnn.com, JAKARTA - Selebritas Jessica Iskandar memilih teknologi PGT-A, untuk mengurangi risiko bayi lahir dengan kelainan kromosom.

Kelainan kromosom adalah kondisi genetik yang terjadi akibat kesalahan dalam pembelahan sel, selama proses pembentukan sperma atau sel telur. 

Akibatnya, bayi dapat lahir dengan jumlah kromosom tak normal yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit bawaan, seperti down syndrome. 

"Aku menggunakan teknologi PGT-A dalam program bayi tabung. Bersama suami - Vincent Verhaag, aku menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar dari risiko kelainan kromosom," terang Jessica Iskandar, Rabu (18/9). 

Setelah beberapa kali gagal hamil secara alami, Jessica dan Vincent memilih teknologi PGT-A untuk meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan mereka. 

Dari lima embrio yang dihasilkan, satu embrio yang paling sehat dipilih dan berhasil ditanamkan, sementara yang lain disimpan untuk masa depan.

“Awalnya aku sempat was-was, tetapi setelah dijelaskan dokter tentang prosesnya, aku yakin ini jalan yang tepat. Prosesnya tidak menyakitkan dan berjalan lancar,” ungkap Jessica tentang pengalaman menjalani IVF dengan PGT-A.

Dokter obgyn Morula IVF Surabaya, Benediktus Arifin MPH SPOG (K), FICS menjelaskan kelainan kromosom dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti keterlambatan perkembangan fisik, mental, serta cacat bawaan.

Jessica Iskandar bersama suami menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar risiko kelainan kromosom

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News