Menjalani Proses Bayi Tabung, Jessica Iskandar Pilih Teknologi PGT-A

Menjalani Proses Bayi Tabung, Jessica Iskandar Pilih Teknologi PGT-A
Jessica Iskandar bersama suami Vincent Verhaag menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar dari risiko kelainan kromosom. Foto dok. Morula IVF Surabaya

Beberapa jenis kelainan kromosom yang umum di antaranya, Down Syndrome (Trisomi 21). Bayi yang lahir dengan Down syndrome memiliki tiga salinan kromosom 21. 

"Mereka akan mengalami keterlambatan perkembangan intelektual dan fisik. Kelainan kromosom berikutnya yaitu Sindrom Turner," ujar pria yang akrab dipanggil dr Benny itu.

Kondisi itu terjadi pada wanita dan disebabkan oleh hilangnya sebagian atau seluruh kromosom X, yang menyebabkan kemandulan serta masalah pendengaran dan penglihatan.

Ketiga ialah kelainan kromosom yang disebut Sindrom Klinefelter (XXY).

Sindrom itu terjadi pada pria yang memiliki kromosom X tambahan, menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan disfungsi seksual. 

Keempat, Trisomi 13 (Sindrom Patau) dengan kelainan yang menyebabkan cacat fisik dan intelektual berat serta kelainan organ seperti otak dan jantung.

Faktor penyebab kelainan kromosom. Meski penyebab pastinya belum bisa ditentukan, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kelainan kromosom pada bayi. 

Pertama, usia ibu hamil. Wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kromosom.

Jessica Iskandar bersama suami menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar risiko kelainan kromosom

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News