Menjalani Proses Bayi Tabung, Jessica Iskandar Pilih Teknologi PGT-A

Menjalani Proses Bayi Tabung, Jessica Iskandar Pilih Teknologi PGT-A
Jessica Iskandar bersama suami Vincent Verhaag menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar dari risiko kelainan kromosom. Foto dok. Morula IVF Surabaya

Keempat, menjaga berat badan ideal. Wanita dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi kehamilan dan kelainan kromosom. 

Pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal. Kelima dengan pemeriksaan kehamilan rutin. 

Pemeriksaan kehamilan secara rutin memungkinkan deteksi dini terhadap risiko kelainan kromosom termasuk melalui Non Invasive Prenatal Testing (NIPT).  

"PGT-A sangat penting terutama bagi wanita yang berusia di atas 35 tahun atau yang memiliki riwayat kelainan kromosom dalam keluarga. Dengan teknologi ini, kami bisa memastikan embrio yang ditanamkan normal secara kromosom, sehingga peluang kehamilan yang sehat meningkat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala TRB Morula IVF Surabaya, dr Jimmy Yanuar Annas SpOG Subs F.E.R, teknologi PGT-A memungkinkan menyeleksi embrio terbaik yang terhindar dari risiko kelainan kromosom. Ini memberi harapan baru bagi pasangan yang kesulitan memiliki anak. (esy/jpnn)


Jessica Iskandar bersama suami menjalani proses bayi tabung di Morula IVF Surabaya untuk memastikan embrio yang ditanamkan terhindar risiko kelainan kromosom


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News