Menjamin Keberlanjutan Visi Jokowi, Prabowo Makin Didukung Masyarakat
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menjamin keberlanjutan program-program Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjadi kandidat calon presiden (capres) terkuat untuk memimpin Indonesia di masa depan.
Ketua umum Partai Gerindra itu dinilai layak dan bisa melanjutkan serta mengamankan program-program yang sudah digagas Presiden Jokowi.
"Kami sebagai sukarelawan Jokowi di daerah, untuk 2024 ini beberapa dari kami bergandengan tangan sepakat mendukung Prabowo sebagai presiden," kata Koordinator Relaan Jokowi se-Jawa Timur Afifuddin dalam keterangannya, Minggu (6/8).
“Karena kami rasa program-program Pak Jokowi yang bisa melanjutkan dan mengamankan, ya, Pak Prabowo,” lanjut Afifuddin.
Menurut dia, Prabowo saat ini menjadi tumpuan Presiden Jokowi untuk melanjutkan kerja-kerja serta kebijakan perubahan berkelanjutan. Perhatian besar Prabowo juga diberikan untuk mengurangi angka stunting yang saat ini menjadi perhatian Jokowi.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, angka stunting pada 2022 masih berada di 21,6 persen.
Adapun angka ini kemudian terus diupayakan ditekan menjadi 14 persen sesuai dengan target dari pemerintahan Presiden Jokowi. Hal itulah yang kemudian menjadi perhatian Prabowo, jika menjadi pemimpin Indonesia berikutnya.
Tak hanya menjamin keberlanjutan program Presiden Jokowi, Prabowo menjelang Pilpres 2024 menjadi kandidat capres terkuat dengan raihan elektabilitas tinggi.
Menhan Prabowo Subianto menjamin keberlanjutan visi Jokowi. Hal itu membuatnya menjadi kandidat capres terkuat.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun