Menjelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palembang Masih Fluktuatif
jpnn.com - PALEMBANG - Harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional Kota Palembang, Sumatera Selatan, masih fluktuatif menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah.
"Harga sembako di beberapa pasar tradisional masih naik turun," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang Raimon Lauri saat diwawancarai melalui telepon, Rabu (14/6).
Raimon menjelaskan bahwa harga telur di pasar tradisional rata-rata Rp 29 ribu per kilogram. Harga ayam rata-rata Rp 33 ribu per kilogram.
“Harga telur dan ayam masih tinggi, bahkan ayam kemarin sempat mengalami kenaikan hingga Rp 35 ribu per kilogramnya. Akan tetapi, hari ini turun menjadi Rp 33 ribu per kilogram. Kenaikan ini dikarenakan harga pakan ayam sedang naik” jelas Raimon.
Dia menjelaskan faktor lain yang menyebabkan harga telur dan ayam masih cukup tinggi ialah karena banyaknya permintaan. “Permintaan ayam dan telur saat ini cukup tinggi karena untuk acara hajatan, dan nikahan,” ungkap Raimon.
Sementara, harga cabai merah keriting masih stabil, yakni Rp 25 ribu per kilogram. Cabai rawit Rp 40 ribu per kilogram. Cabai setan Rp 40 per kilogram. “Harga cabai burung itu sedikit naik selisihnya Rp 2 ribu,” terang Raimon.
Pihaknya memastikan akan terus melakukan monitoring harga kebutuhan pokok."Kami akan terus memantau harga sembako di pasar-pasar tradisional agar tidak terjadi kenaikan," tutup Raimon. (mcr35/jpnn)
Harga sembako di beberapa pasar tradisional Kota Palembang masih fluktuatif menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cuci Hati
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Harga Bahan Pokok di Jakbar Mulai Naik Jelang Nataru