Menjelang Kedatangan Paus Fransiskus, Buku Francis, Pope For The People Diluncurkan

jpnn.com, JAKARTA - Menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3 – 6 September 2024, penerbit Palmerah Syndicate menggelar bedah buku Francis, Pope For The People.
Buku ini ditulis Michael Trias Kuncahyono, duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Takhta Suci (Vatikan).
“Saya tidak berani menyatakan telah menuliskan biografinya. Tidak! Karena itu tidak mungkin,” ujar Trias dalam bedah buku yang digelar di Jakarta, Kamis (28/8).
Menurut mantan wartawan Harian Kompas, menulis biografi seorang tokoh besar seperti Paus Fransiskus butuh waktu yang sangat lama dan intensitas pertemuan sangat tinggi dengan sang tokoh.
Buku ini adalah sebuah “pemahaman“ penulis terhadap sosok Paus Fransiskus, yang pernah dijumpainya beberapa kali dan sempat berdiskusi dengannya.
Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan, buku Francis, Pope For The People bukan hanya memberi pengetahuan sosok Paus sebagai pemimpin umat Katolik sedunia, tetapi juga memberikan inside story di balik layar tentang kepausan.
Ancaman bagi Status Quo Dalam “Francis, Pope For The People” Paus Fransiskus digambarkan sebagai orang yang sederhana, menolak menetap di Istana Kepausan, dan memilih tinggal di kamar sederhana di apartemen. Berbicara bebas, spontan, memiliki selera humor, dan kerendahan hati.
"Dia memiliki an authentic faith," kata Trias yang pernah menjadi wakil pemimpin redaksi Harian Kompas.
Menjelang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, buku Francis, Pope For The People diluncurkan
- Dunia Hari Ini: Paus Fransiskus Menyapa Warga Sebelum Pulang dari Rumah Sakit
- Detektif Jubun Ungkap Perjalanan 17 Tahun Kariernya Lewat Buku
- Sederet Kiprah Maung: dari Mobil Dinas Presiden Prabowo hingga Dipakai Paus Fransiskus
- Dunia Hari Ini: Kesehatan Paus Kembali Mengalami Kemunduran
- Hadiri Kegiatan Unika Atma Jaya, Menag Bicara soal Tantangan Keberagaman di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis