Menjelang Lengser, PM Singapura Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor
jpnn.com, BOGOR - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Bogor, Senin pagi.
Dengan mengenakan batik berwarna cokelat muda, Jokowi mempersilakan Lee masuk ke Ruang Teratai di Istana Bogor, tempat kedua pemimpin kemudian berjabat tangan dengan diiringi senyuman lebar.
Kemudian, Presiden Jokowi mendampingi PM Lee menandatangani buku tamu, sebelum keduanya berjalan bersama ke ruang pertemuan yang diadakan dalam format leaders’ retreat.
Dalam retreat tersebut, kedua pemimpin akan menelaah 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan, serta memastikan kerja sama dan hubungan baik kedua negara terus berlanjut.
Salah satu kerja sama strategis yang ditekankan adalah pengembangan sumber daya manusia melalui pengembangan keterampilan, pertukaran talenta di bidang digital, serta peningkatan kapasitas bidang kesehatan.
Selama pertemuan, kedua pemimpin diyakini juga membahas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), mengingat banyak perusahaan Singapura yang menunjukkan minat untuk bekerja sama investasi di IKN, termasuk di bidang transisi energi.
Kunjungan Lee ke Indonesia untuk menghadiri leaders’ retreat merupakan lawatan terakhirnya sebagai perdana menteri Singapura sebelum ia menyerahkan pemerintahan kepada PM yang baru pada Mei mendatang.
Serupa dengan Lee, 2024 merupakan tahun terakhir kepemimpinan Jokowi setelah ia menjabat presiden RI selama 10 tahun.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Bogor, Senin pagi.
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Mantan Pegawai: Jangan Cuma Hasto, KPK juga Harus Proses Keluarga Jokowi
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal