Menjelang Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 20,37 Triliun

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengalokasikan uang tunai sebesar Rp20,37 triliun untuk menjamin tercukupinya kebutuhan dana tunai bagi nasabah dalam menyambut momentum Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada periode 19 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, alokasi uang tunai tersebut meningkat dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya.
Ramon merinci, pada Nataru kali ini, alokasi uang tunai meningkat sebesar 3,41% dari Nataru 2023 sebesar Rp19,68 triliun.
“Kami melihat adanya potensi peningkatan mobilitas masyarakat pada momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sehingga kami menambah alokasi uang tunai untuk menjamin kenyamanan nasabah kami dalam bertransaksi menggunakan uang tunai,” ujar Ramon.
Dengan peningkatan tersebut rata-rata kas yang disiapkan BTN selama periode libur panjang akhir tahun ini senilai Rp2,03 triliun per harinya.
Nilai tersebut setara 1,15 kali dari rata-rata kas yang dipelihara Kantor Cabang pada kondisi normal.
Ramon menambahkan, perseroan juga akan menganggarkan sebanyak Rp8,15 triliun atau 40% dari total dana untuk pengisian mesin ATM BTN yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan nilai sebesar Rp12,22 triliun atau 60% dari total dan akan dialokasikan untuk kas pada seluruh outlet BTN.
BTN Mobile merupakan layanan digital komprehensif yang menawarkan promo menarik seperti gratis biaya transfer dan cashback.
- BTN Dapat Nilai Excellent dari Sustainable Fitch
- BTN Sebut Patrick Kluivert Akan Panggil 26 sampai 27 Pemain ke Timnas Indonesia
- BTN Housingpreneur Pacu Kreativitas & Inovasi Bangun Eco Green Living
- BTN Beri Apresiasi Para Mitra Pengembang, Desainer dan Inovator Rumah
- HUT ke-20 Tahun, BTN Syariah Makin Mantap Menuju Terbentuknya BUS
- BTN Optimistis Tahun ini Aset Perseroan Bakal Tembus Rp 500 Triliun