Menjelang Pemilu 2024, Istilah Orba dan Neo-Orba Ramai Diperbincangkan, Prof AS Hikam Merespons
Rabu, 24 Januari 2024 – 13:14 WIB
Menurut dia, dinasti politik yang tercermin dalam kasus Gibran di Pilpres 2024 jangan sampai terulang.
Hal ini karena membahayakan bagi masa depan demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan dan kesejahteraan rakyat secara merata.
“Forum intelektual muda ini sengaja menggelar diskusi ini karena banyak anak-anak muda yang gelisah akan kondisi bangsa kita hari ini, terutama dalam konteks Pilpres 2024,” pungkas Sutisna.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pengamat politik Prof Profesor AS Hikam memberikan penjelasan tentang istilah neo-orba (orde baru) dan Orba yang marak jadi perbicangan menjelang Pemilu 2024.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
BERITA TERKAIT
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini