Menjelang Pemilu 2024, Masyarakat Harus Berpikir Kritis Hadapi Berita Hoaks
Dr. Luluk juga memaparkan alasan hoaks mudah menyebar dikarenakan kebanyakan orang dalam menanggapi berita atau konten di sosial media terlalu mengikuti emosinya dan kurang bisa menanggapi secara rasional.
Hal itu yang membuat akan bahaya berita hoaks di mana bisa membentuk polarisasi yang bisa memicu perpecahan.
“Kenapa hoaks bisa mudah menyebar karena ada perasaan terancam, perasaan marah, perasaan curiga yang berlebihan. Punya rasa tidak percaya diri yang memiliki pemikiran tidak rasional dan hanya mengikuti emosinya saja untuk membentuk polarisasi yang bisa memicu perpecahan," tuturnya.
Selain itu, Dr. Luluk juga menekankan agar pemilu dapat berjalan aman dan damai, masyarakat Indonesia khususnya di Situbondo untuk bisa lebih bijaksana dalam menanggapi perbedaan pendapat.
Tidak ada sikap intimidasi dan saling fitnah hanya dikarenakan berbeda pendapat.
Luluk menyampaikan agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan aman dan damai, perlu kearifan dan kebijaksanaan dari kita semua dalam menanggapi perbedaan pendapat.
Tidak boleh merasa yang paling sempurna, perlu sikap bijak dalam memilih.
"Tidak boleh melakukan tindakan yang bisa membuat perpecahan dikarenakan perbedaan pendapat yang berujung intimidasi dan fitnah," ujarnya.
Menjelang Pemilu 2024, masyarakat harus berpikir kritis menghadapi berita hoaks.
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Menko Pratikno Ingatkan Kasus Remaja di Solo yang Belajar Merakit Bom dari Internet
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet