Menjelang Pemilu 2024, Masyarakat Harus Berpikir Kritis Hadapi Berita Hoaks

Dr. Luluk mengajak semuanya agar kegiatan pemilu 2024 bisa berjalan aman dan nyaman dalam lingkup ruang digital.
Semua orang harus andil untuk tidak terlibat dalam penyebaran berita hoax dan harus berhati-hati dengan judul-judul berita yang provokatif.
“Bagaimana caranya agar tidak terlibat penyebaran hoaks, harus hati-hati dilihat dari judulnya yang terlihat provokatif tidak usah langsung percaya dan disebarkan, terlebih amati situs dan faktanya. Cek untuk foto-fotonya dikarenakan banyak yang menggunakan foto editan,” jelas Luluk.
Sependapat dengan Dr. Luluk, Bahrul Walid selaku Staf Bawaslu Kab. Situbondo juga menambahkan bahwa pentingnya untuk membaca secara lengkap isi suatu berita.
Jangan langsung memberikan asumsi serta menyebarkan berita hanya dikarenakan kita membaca dari potongan beritanya saja.
"Wajib untuk membaca agar tidak terprovokasi dan bisa membandingkan informasi itu bermasalah atau tidak. Jadi, kita bisa menjadi masyarakat Indonesia yang bisa stop berita hoaks," tegasnya.
Dalam menyambut pemilu 2024 Bahrul Walid menegaskan masyarakat harus berpikir kritis dalam membaca berita.
Pasalnya, berita hoaks bisa saja menjadi salah satu senjata dalam pemilu.
Menjelang Pemilu 2024, masyarakat harus berpikir kritis menghadapi berita hoaks.
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet
- Hadirkan Inovasi Digital, Tugu Insurance Sabet 2 Penghargaan Digital Brand Awards
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan Terbaru soal Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Hasan Nasbi Angkat Bicara
- Fadia A Rafiq: Tukang Sayur Saja Ada Musuh, Apalagi Bupati
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029