Menjelang Peringatan Yaumul Quds 2025, BARAQ Serukan Boikot dan Hukuman untuk Israel

Menjelang Peringatan Yaumul Quds 2025, BARAQ Serukan Boikot dan Hukuman untuk Israel
Presidium BARAQ, Abbas Husain (tengah) saat konferensi pers peringatan Yaumul Quds 2025 di DPP Ahlulbait Indonesia, Jakarta, Rabu (26/3). Foto: source for jpnn.com

Menurut Abbas, gagasan itu dianggap bagian dari proyek kolonial “Israel Raya” yang mengabaikan hak-hak rakyat Palestina sebagai bangsa merdeka.

“Rencana tersebut adalah bentuk baru dari kejahatan kemanusiaan dan menjadi bagian dari konspirasi busuk Zionisme untuk mewujudkan proyek kolonial Israel Raya," kata Abbas.

"Relokasi paksa adalah pembersihan etnis terselubung yang tidak dapat dibenarkan dalam hukum internasional maupun moral kemanusiaan."

Dia juga menyebutkan BARAQ mendukung sikap konsisten Pemerintah Indonesia yang berdiri di sisi Palestina dan mendorong agar diplomasi luar negeri RI tidak hanya bersifat simbolik, melainkan juga aktif dalam forum-forum internasional.

Mereka juga mengecam standar ganda negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan sekutunya, yang dinilai membela penjajahan Israel sembari mengeklaim menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. 

Dalam konteks itu, BARAQ menyerukan penguatan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) sebagai bentuk perlawanan sipil terhadap kolonialisme modern.

“Kami menuntut dihentikannya blokade total atas Gaza yang telah menciptakan krisis kemanusiaan akut. Kami juga menyambut vonis ICC terhadap Netanyahu sebagai penjahat perang dan menyerukan agar seluruh pelaku kejahatan perang Zionis diadili tanpa kompromi,” pungkas Abbas. (mcr8/jpnn)


Barisan Aksi Resistensi Al-Aqsha (BARAQ) menyuarakan sikap tegas terhadap penjajahan Israel di tanah Palestina


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News