Menjelang Pilkada, Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Politisi Kutu Loncat
Seorang yang tidak memiliki landasan memimpin yang kuat, kata dia, akan tidak memiliki arah yang jelas dalam kepemimpinannya. Ibarat seorang nakhoda kapal, ideologi adalah peta dan kompas.
Selanjutnya, seorang politisi kutu loncat tidak menghargainya sebuah proses, termasuk di dalamnya proses kaderisasi, atau tidak menghargai proses pembangunan dari bawah.
“Sederhana saja bila partai politik yang membesarkannya saja dengan mudah dia khianati, apalagi rakyat? B isa jadi dia akan lebih mudah mengkhianati amanah rakyat," jelasnya.
Oleh karena itu, Rohimat mengimbau kepada generasi muda agar mewaspadai hadirnya politkus kutu loncat yang ikut berkontestasi pada Pilkada Kota Bekasi mendatang.
“Sebab orientasinya itu hanya mencari keuntungan dan syahwat politik semata. Jangan harap akan memperjuangkan kepentingan masyarakat,” bebernya. (jlo/jpnn)
Menjelang Pilkada Bekasi mendatang, masyarakat diminta mewaspadai kemunculan politisi kutu loncat.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pengamat Soroti Fenomena Politikus Kutu Loncat Menjelang Pilkada 2024
- Chamad Hojin Soroti Fenomena Politikus Kutu Loncat pada Pilkada 2024
- Survei Litbang REQComm, Kusnanto Saidi Unggul di Medsos
- Pilkada Bekasi 2024, REQCOMM: Elektabilitas Kusnanto Saidi di Medsos Tertinggi
- Terinspirasi Syaikhu, Heri Koswara Bakal Menggalakkan Lagi Biopori di Bekasi
- Kusnanto Saidi Masuk Bursa Calon Wali Kota Bekasi, Ini Segudang Prestasinya