Menjernihkan Hilirisasi Digital, Middle Income Trap dan Indonesia Emas 2045

Oleh: Nasirudin

Menjernihkan Hilirisasi Digital, Middle Income Trap dan Indonesia Emas 2045
Inovasi dan transformasi bagi brand lokal dan UMKM adalah kewajiban di era digitalisasi. Ilustrasi foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

Ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya memiliki sumber daya manusia yang siap menghadapi era digital.

Indonesia tidak hanya berusaha untuk mengikuti tren global, tetapi juga menjadi pemimpin dalam adopsi teknologi yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat.

Upaya Hilirisasi Digital dalam Konteks Ekonomi

Hilirisasi digital dalam konteks ekonomi dapat mengambil berbagai bentuk, seperti optimalisasi proses produksi, penerapan e-commerce, dan digitalisasi UMKM.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk memasukkan 30 juta pelaku UMKM ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024.

Angka ini mencerminkan tekad pemerintah untuk membawa sebanyak mungkin pelaku usaha ke dalam era digital, memberikan mereka akses ke pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing.

Data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) pada Mei 2021 menunjukkan bahwa sekitar 21 persen dari total UMKM di Indonesia sudah terlibat dalam ekosistem digital.

Namun, masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai target pemerintah.

Dengan menggandeng sektor ekstraktif, hilirisasi digital menjadi kunci untuk keluar dari middle-income trap dan mewujudkan Indonesia Emas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News