Menjijikkan, Ratusan Warga Australia Rela Keluar Uang demi Menonton Video Penyiksaan Seksual
"Ini disebabkan kemiskinan, tingkat penguasaan bahasa Inggris yang tinggi, tingginya kecepatan internet dan bagusnya fasilitas pembayaran lewat internet," kata Nicole.
"Harus menjadi perhatian ada kecenderungan peningkatan warga Australia membayar untuk menonton dan meminta tindakan penganiayaan tertentu."
"Meski para pelaku berusaha menyembunyikan diri dengan tetap berada di rumah, ada juga peningkatan dimana mereka pergi ke luar negeri untuk melampiaskan perilaku seksual," tambahnya.
Ketiga pejabat Australia mendesak adanya peraturan yang lebih ketat mengenai sistem enkripsi online dalam usaha mengejar para pedofil dan penganiaya anak-anak yang berusaha bersembunyi di belantara internet.
"Kita melihat lebih banyak video, anak-anak yang semakin belia, lebih banyak kekerasan, kita melihat adanya pemerkosaan dan penganiayaan anak-anak kita, semuanya untuk kepuasan seksual," kata Commisioner Kershaw.
"Pelaku asal Australia terlibat dalam produksi bahan-bahan ini, mereka bepergian ke daerah yang miskin, dan mengeksploatasi anak-anak yang rentan."
"Mereka menggunakan internet sebagai senjata, mereka menggunakan enkripsi sebagai pedang, dan kerahasiaan sebagai tameng."
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Sebuah laporan terbaru menyebutkan lebih dari 250 warga Australia telah menonton video langsung dari Filipina yang menggambarkan penganiayaan seksual terhadap anak-anak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Polisi Tangkap 3 Orang Pelaku Penganiayaan Berujung Bentrok Ojol vs Opang di Bandung
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia