Menjual Panaitan, Pulau Surga Wisata Laut di Dekat Ibu Kota

Baru Dapat Tamu, Lemari Es dan Kompor Dijarah Nelayan

Menjual Panaitan, Pulau Surga Wisata Laut di Dekat Ibu Kota
Menjual Panaitan, Pulau Surga Wisata Laut di Dekat Ibu Kota
Agus lantas mengelilingi kompleks resor itu. Kompleks bangunan yang berdiri sekitar seratus meter dari pantai Teluk Kasuaris itu memiliki 11 paviliun tempat menginap, satu restoran, dan satu dapur besar. Agak belakang dari kompleks, didirikan rumah asrama dengan kamar-kamar berimpitan. ''Nah, kalau yang itu untuk asrama karyawan resor,'' ujar lelaki yang rambutnya mulai beruban itu.

Mereka yang dulu bekerja di resor tersebut memang harus menginap, tak peduli apa pun pekerjaannya. Mulai tukang masak hingga satpam. Itu jelas bukan karena mereka penuh loyalitas bekerja di situ. Sebab, mereka memang tak bisa gampang pulang. Jarak dari rumah dan tempat kerja cukup jauh. Yakni, empat hingga enam jam perjalanan dengan perahu nelayan. Kalau mau lebih cepat sebenarnya bisa, tapi biaya yang dibayar jelas lebih mahal dengan menggunakan kapal yang lebih modern.

Akses menuju pulau itu bisa dilakukan di dua tempat. Yakni, di Kecamatan Labuan dan Taman Jaya, keduanya termasuk wilayah Kabupaten Pandeglang. Dari Labuan, Pulau Panaitan bisa ditempuh empat hingga enam jam menggunakan perahu nelayan. Dari Taman Jaya, bisa lebih cepat lagi, sekitar dua setengah jam. Tapi jalan darat dari Taman Jaya menuju Labuan menjadi masalah tersendiri. Kondisi jalan rusak parah.

Pulau Panaitan merupakan pulau terluar di wilayah Provinsi Banten. Pulau seluas 17 ribu hektare itu tepat berada di barat Semenanjung Ujung Kulon. Pulau yang juga bagian dari wilayah Taman Nasional itu cukup menarik, yakni meruncing di kedua sisi kutubnya dan melengkung seperti tapal kuda.

Upaya menjual Pulau Panaitan di Taman Nasional Ujung Kulon menjadi contoh beratnya tantangan yang dihadapi investor dalam berinvestasi di sektor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News