Menjual Panaitan, Pulau Surga Wisata Laut di Dekat Ibu Kota
Baru Dapat Tamu, Lemari Es dan Kompor Dijarah Nelayan
Kamis, 16 April 2009 – 06:12 WIB

Menjual Panaitan, Pulau Surga Wisata Laut di Dekat Ibu Kota
Pesona Pulau Panaitan bukannya tidak ada yang mengetahui. Agus menuturkan, Pulau Panaitan kerap didatangi investor sejak awal 1990-an. Pada kurun 1998 hingga 1999, salah seorang pengusaha hotel sempat berkunjung. Dia tertarik dengan potensi Pulau Panaitan. Terutama titik yang bisa digunakan untuk selancar. Pengusaha yang memiliki hotel di Carita (kawasan pantai dekat Labuan, Pandeglang) itu lantas membangun semacam shelter bagi para peselancar.
Namun, kata Agus, upaya investasi serius baru mulai dilakukan pada 2004 hingga 2005. Sebuah perusahaan perhotelan dari Bali hendak mendirikan resor wisata di pulau tersebut. Segmen yang dibidik kalangan wisatawan asing. ''Total investasi sekitar Rp 2 miliar,'' katanya.
Awal 2004 kawasan itu dibangun. Para pekerja bangunan didatangkan. Lokasi resor ditempatkan tak jauh dari Teluk Kasuaris, hanya berjarak 100 meter dari bibir pantai. Tapi, saat kali pertama membuka lahan, sekitar 15 pekerja terpaksa dipulangkan karena wabah malaria.
Namun, investor tak patah arang. Belasan pekerja lainnya didatangkan kembali. Selama setahun pembangunan, kawasan itu rampung. Fasilitas resor komplet. Bahkan, mereka memiliki dermaga ponton, dermaga khusus yang tak terpengaruh ketinggian air laut.
Upaya menjual Pulau Panaitan di Taman Nasional Ujung Kulon menjadi contoh beratnya tantangan yang dihadapi investor dalam berinvestasi di sektor
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif