Menkes Budi Curiga Ada Mafia Obat di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan adanya dugaan mafia obat di Indonesia.
Menurut dia, Indonesia yang memiliki penduduk berjumlah sekitar 270 juta jiwa seharusnya bisa menjadi produsen plasma darah keempat di dunia.
Keberadaan mafia obat, lanjut dia, menyebabkan sulitnya membangun pabrik obat berbasis plasma dan pabrik obat asli di Indonesia.
"Masa produk obat plasma semuanya impor, itu nggak benar. Pasti ada mafia yang nggak mau kita bikin pabrik di sini," kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (2/6).
Adapun plasma darah berfungsi untuk menangani masalah kesehatan, seperti sistem kekebalan tubuh, pendarahan, gangguan pernafasan, dan penyembuhan luka.
Banyaknya jumlah penduduk Indonesia dinilai bisa menjadi sumber daya bagi produksi obat plasma darah.
Dengan begitu, Menkes Budi merasa aneh karena tidak ada pengusaha yang tertarik membangun pabrik obat berbasis plasma darah.
Dia mengaku curiga mafia obat ini mengatur agar pengusaha tidak mendapatkan keuntungan jika membuat pabrik obat plasma darah.
Menkes Budi mengungkapkan adanya dugaan mafia obat di Indonesia yang menyulitkan pembangunan pabrik obat plasma darah.
- Bisnis Plasma Darah di PMI Dipertanyakan
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024
- Kemenkes Diminta Tuntaskan Masalah Pemberhentian Anggota KTKI
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini
- Dipanggil Prabowo, Menkes Budi: Pembekalan Supaya Enggak Korupsi
- INN RS PON Perkuat Layanan Kesehatan Otak dan Saraf di Indonesia