Menkes Budi Keluarkan Imbauan Penting, Sampai Ada Kata Meminta Tolong
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 penuh pascaliburan Natal dan Tahun Baru 2021.
Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat terdampak Covid-19 yang tidak terlalu parah agar dirawat di rumah saja.
"Bapak, ibu, rumah sakit itu akan penuh. Karena memang kasus aktifnya naik 30 persennya naik, yang ingin saya sampaikan kami masih memperhatikan, masih mendengarkan, masih melihat kondisi dari tenaga kesehatannya," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1).
"Mereka sudah sangat underpressure. Tolong bapak, ibu, kalau misalnya bapak, ibu, tidak demam, dan tidak sesak napas, itu masih bisa dilakukan isolasi mandiri."
Ia menerangkan, apabila masyarakat punya rumah sendiri, maka disarankan untuk isolasi mandiri.
Budi juga mengupayakan kepala daerah agar membuat tempat-tempat isolasi seperti Wisma Atlet, Wisma Haji, asrama, hotel, dan lain sebagainya.
"Jadi tolong bapak, ibu, yang masih tidak demam, tidak sesak napas, tetapi dites positif bapak, ibu, itu masih bisa melakukan isolasi mandiri," kata dia.
"Nanti kami akan bikin mekanismenya, di mana tetap dimonitor oleh dokter-dokter baik melalui telepon langsung maupun telemedicine."
Budi menilai hal itu bisa juga mengurangi beban ke rumah sakit. Dengan begitu, pasien Covid-19 yang parah bisa mendapat perawatan yang optimal. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menkes Budi Gunadi Sadikin memprediksi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 penuh pascaliburan Natal dan Tahun Baru 2021.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- INN RS PON Perkuat Layanan Kesehatan Otak dan Saraf di Indonesia
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19