Menkes Budi Ungkap Kendala Distribusi Vaksin Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan hambatan distribusi tahap pertama 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke seluruh Indonesia.
"Saat kami deliver 1,2 juta (dosis) ada delapan provinsi yang belum bisa langsung menerima semua," kata Budi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/1).
Budi menjelaskan persoalan yang terjadi adalah karena kapasitas rantai dingin untuk penyimpanan vaksin Covid-19 di daerah.
"Rupanya kami tahu bahwa ada catatan mengenai jaringan distribusi rantai dinginnya yang ada di kami kurang lengkap," ujarnya.
Menurut Budi, hal ini merupakan hambatan karena baru 1,2 juta dosis saja sudah tidak mampu, apalagi nanti kalau dikirim 17 juta dan 25 juta dosis.
Namun demikian, Budi berujar, Kementerian Kesehatan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah.
Dia menjelaskan setelah koordinasi dilakukan, saat ini masih ada dua provinsi yakni Sumatera Selatan dan Sumatera Utara yang belum selesai karena kapasitas penyimpanan rantai dingin belum cukup, sehingga baru bisa dikirim sebagian.
"Kami khawatirkan adalah ini baru batch 1,2 juta, kalau nanti kirim batch 1,8 juta, bisa lebih besar lagi tekanannya. Apalagi kalau kami kirim yang 17 juta," tambahnya.
Menkes Budi menjelaskan persoalan yang terjadi adalah karena kapasitas rantai dingin atau cold chain untuk penyimpanan vaksin Covid-19 di daerah.
- A2KPI Desak Percepatan Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara
- Kemasan Rokok Polos Dinilai Menghambat Hak-hak Konsumen
- Gelar Pertemuan Tahunan di Bandung, Perbani: Bahas Inovasi Terkini
- Lestari Moerdijat: Deteksi Dini Kanker Payudara Harus Terus Dilakukan
- Survei ANS: Publik Terbantu dengan Kanal Kesehatan Kemenkes
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini