Menkes Era SBY Didakwa Korupsi dan Terima Suap

jpnn.com - jpnn.com - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari didakwa menyalahgunakan wewenang dan merugikan keuangan negara serta menerima suap.
Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) Ali Fikri mengatakan, Siti diduga menyalahgunakan wewenang dan merugikan negara Rp 6.148.638.000. Selain itu, Siti juga didakwa menerima suap Rp 1.875.000.000.
"Padahal diketahui atau patut diduga hadiah tersebut disebabkan karena terdakwa telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya," ujar JPU KPK Ali Fikri di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (6/2/2017).
Siti didakwa melanggar pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 kesatu KUHPidana.
Jaksa menyatakan Siti menyalahgunakan wewenang terkait pengadaan alat kesehatan (alkes) guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) tahun 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) Departemen Kesehatan (sekarang Kementerian Kesehatan).
Siti sengaja menganjurkan dan memberi arahan melakukan perbuatan melawan hukum, yakni membuat penunjukan langsung dalam kegiatan pengadaan alkes.
Menteri kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini membuat surat rekomendasi mengenai penunjukan langsung.
Dia juga memerintahkan kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen (PPK) Mulya A Hasjmy, menunjuk langsung PT Indofarma Tbk sebagai perusahaan penyedia barang dan jasa.
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari didakwa menyalahgunakan wewenang dan merugikan keuangan negara serta menerima suap.
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi