Menkes: Kandungan Vaksin Palsu tak Timbulkan Efek Samping
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengakui adanya kelemahan pengawasan kefarmasian oleh kementerian yang kini dipimpinnya. Hal itu menyebabkan peredaran vaksin palsu berlangsung aman selama belasan tahun.
"Pengawasan kefarmasian itu memang dari kemenkes. Kami akui mungkin ada kelemahan-kelemahan, kami akan melakukan introspeksi," kata Menteri Nila saat konferensi pers di kantornya, Selasa (19/7).
Hadir pada kesempatan itu dari Konsil Kedokteran Indonesia, IDAI, Ikatan Bidang, Persatuan Perawat, Ikatan Apoteker, Perhimpunan RS hingga Asosiasi RS Swasta.
Menkes Nila mengatakan imuniasi wajib tahun 2016 telah berjalan di atas 92 persen di posyandu, puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Nah, ia memastikan vaksinasi yang diberikan pemerintah tidak ada yang dipalsukan.
Pada kesempatan itu para pihak yang hadir bersama Kemenkes juga menyatakan sikap keprihatinan serta empati kepada orangtua yang anaknya terpapar vaksin palsu.
Menurutnya, dalam pelayanan kesehatan, semua pihak harus mendapatkan hak perlindungan atas keselamatan dan keamanan.
Meski ada kasus tersebut, pelayanan imuninasi harus tetap berjalan dengan prinsip keselamatan pasien dan sesuai standar, sehingga masyarakat tetap mendapatkan haknya akan kesehatan.
JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengakui adanya kelemahan pengawasan kefarmasian oleh kementerian yang kini dipimpinnya. Hal itu menyebabkan
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani