Menkes Risaukan Pasien yang Butuh Obat
jpnn.com - JAKARTA--Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi membantah bahwa dirinya menolak adanya sertifikasi halal untuk obat-obatan dan vaksin. Nafsiah mengaku justru mengkhawatirkan pasien yang membutuhkan obat tapi tidak mendapatkannya karena obat masuk dalam sertifikasi halal.
"Kerisauan saya hanya ini, kalau misalnya seseorang itu tidak boleh, Sekarang kan ada beratus ribu obat dan vaksin, mereka tidak bisa semuanya bersertifikat halal. Kalau pasien tidak boleh, terus bagaimana kalau tidak ada obat lain. Itu saja kerisauan saya. Kalau misalnya, ada apa-apa dengan pasiennya yang harusnya membutuhkan obat itu, siapa yang menanggungnya?" papar Menkes di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (9/12).
Menkes menyatakan beberapa obat tidak langsung mengandung gelatin babi. Ia menyatakan, hanya beberapa zat di dalamnya. Namun, itu sudah diolah sedemikian rupa. Ia menyatakan, tidak bisa pemerintah langsung menarik semua obat yang dibutuhkan pasien hanya karena ada sertifikasi halal.
Itu, kata dia, bisa merugikan pasien yang membutuhkannya. Apalagi, ungkapnya, Indonesia juga banyak mendapatkan impor dari luar negeri karena beberapa obat tidak ada di Indonesia.
"Saya enggak pernah bilang, tidak boleh pakai sertifikasi halal. Hanya mohon pertimbangannya. Kita juga harus ingat pada pasien yang butuh. Ada beberapa obat yang di dalam prosesnya itu memang mengggunakan zat-zat yang berasal dari babi. Tetapi itu sudah bio affraction, tidak lagi dari bentuk yang sama dengan di babi," ujarnya.
Menkes menyatakan di Kementerian Kesehatan ada majelis khusus untuk menjalankan syariat Islam, yaitu Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara' (MPKS). Ini, yang kata dia, dapat menentukan boleh tidaknya penggunaan beberapa obat tersebut. Oleh karena itu, ia menyatakan, pemerintah tidak pernah melarang adanya sertifikasi halal.
"Saya bukan ahli agama, kami ada majelis MPKS, syariat. Tapi untuk saya adalah kalau pasien tidak boleh, terus bagaimana kalau tidak ada obat lain. Bagaimana? Itu saja kerisauan saya," tandas Menkes. (flo/jpnn)
JAKARTA--Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi membantah bahwa dirinya menolak adanya sertifikasi halal untuk obat-obatan dan vaksin. Nafsiah mengaku justru
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mensos Gus Ipul Pantau Kebutuhan Pengungsi Erupsi Lewotobi, Bantuan Terus Bergulir
- Bantah Pengepungan Kejagung, Dankorbrimob: Tidak Ada yang Superior Di Republik Ini
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Gali Potensi Lokal, Mendes PDT Yandri Susanto Keliling Desa di Banten