Menkes: Udara di Riau dan Jambi Membahayakan untuk Manusia
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengakui saat ini udara di wilayah Sumatera dan Kalimantan berbahaya akibat kabut asap. Menurutnya, kondisi udara yang paling berbahaya terjadi di Riau dan Jambi.
"Memang sekarang gradasinya sudah 300-500. Itu sudah membahayakn untuk manusia. Betul di Riau naik 11,5 persen yang ISPA," ujar Nila di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/9).
Udara di Riau dan Jambi, menurutnya terpengaruh asap yang datang dari arah Sumatera Selatan. Sementara itu, wilayah Kalimantan sebaran tidak meluas sehingga, kata dia, tidak separah dua provinsi tersebut.
"Kalau di Kalimantan karena penduduk sebaran lebih luas, jadi tidak dalam 1 kumpulan. Mudah-mudahan jauh lebih ringan dibanding Riau," imbuhnya.
Menkes mengimbau untuk warga di wilayah yang berasap untuk tidak perlu ke luar rumah. Terutama untuk kalangan ibu-ibu, anak-anak dan lansia.
Orang tua yang sudah terkena sakit paru-paru, kata dia, akan semakin terganggu kesehatannya dengan asap. Karenanya, ia minta imbauan tersebut bisa dipatuhi warga. Pemerintah, sambungnya, masih berupaya memadamkan titik api. Terutama di lahan gambut dengan sistem kanal.
"Kami mencegah dengan masker. Kami juga imbau kalau tidak perlu ke luar ya jangan keluar rumah. Terutama orang tua yang beresiko tinggi, ibu hamil, anak-anak. Kemudian perkuat daya tahan tubuh dengan makan sehat," lanjut dokter bernama lengkap Nila Djuwita Anfasa Moeloek tersebut.
Nila memastikan semua fasilitas kesehatan terbuka 24 jam untuk melayani warga di wilayah yang terkena kabut asap. Pemerintah akan mengirimkan masker tambahan, makanan dan obat-obatan untu warga. Nila tidak mengingat jumlah pasti yang akan dikirim ke beberapa provinsi tersebut. Ini, tegasnya, termasuk tanggap darurat.
JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengakui saat ini udara di wilayah Sumatera dan Kalimantan berbahaya akibat kabut asap. Menurutnya, kondisi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi